Catatan Kesederhanaan - Laju
pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I 2014 jauh melambat
dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi selama ini. Pertumbuhan ekonomi
berdasarkan data publikasi terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) hanya
mencapai 5,21% dibandingkan produk domestik bruto di akhir kuartal I
2013 atau secara nominal sebesar Rp2.401,2 triliun. Sebagai
perbandingan, pertumbuhan ekonomi kuartal IV tahun 2013 mencapai 5,72%.
Deputi Kepala BPS Bidang Neraca dan Analisis Statistik Suhariyanto
mengatakan, pertumbuhan PDB itu sempat mengagetkan, bahkan kalangan BPS,
karena perlambatannya cukup pesat. “Highlight-nya teman-teman
(BPS) bilang, ini kok di luar dugaan. Ekonom saja bilangnya 5,6%,” ujar
Suhariyanto usai jumpa pers di kantor BPS, Senin (5/5/2014).
Ada empat faktor yang membuat pertumbuhan ekonomi melemah:
perlambatan pertumbuhan PDB di sektor pertanian, pertambangan,
perdagangan, dan keuangan. Perlambatan di sektor pertanian terjadi
karena pergeseran panen. Pertumbuhan PDB sektor pertanian di kuartal I
2013 dibandingkan 2012 yang masih mencapai 3,71%, di kuartal I 2014
dibanding 2013 melambat menjadi 3,3%.
“Yang turun di pertanian, di sini khusus untuk bahan pangan itu
rendah sekali karena cuaca buruk. Bahan tanaman pangan seperti padi,
hortikultura (produksinya turun) karena cuaca buruk, juga bencana alam,”
jelas Suhariyanto.
Faktor kedua yang melemahkan pertumbuhan ekonomi, lanjut Suhariyanto,
ialah sektor pertambangan dan penggalian, baik yang berhubungan dengan
restriksi ekspor mineral mentah mentah maupun produksi migas. “Migas
maupun nonmigas itu turun. Dulu kan masih positif ya (pertumbuhannya)
sekarang sudah minus,” kata Suhariyanto.
Pertumbuhan sektor tersebut di kuartal I 2014 mencapai -0,38%.
Padahal di kuartal I 2013 dibanding 2012 PDB sektor tersebut masih
tumbuh 0,58%. (metrotvnews.com, 5/5/2014)
Posting Komentar