Headlines News :
Home » , » Penggusuran Bukit Duri Semakin Mempertontonkan Kedzaliman Ahok

Penggusuran Bukit Duri Semakin Mempertontonkan Kedzaliman Ahok

Written By catatan kesederhanaan on Senin, 03 Oktober 2016 | 21.06

Jubir HTI ust Ismail Yusanto
Candrahernawan.com - Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muhammad Ismail Yusanto menyatakan penggusuran Bukit Duri pada Rabu lalu semakin mempertontonkan kedzaliman Ahok.

“Penggusuran Bukit Duri Rabu lalu merupakan tindakan dzalim. Mengapa? karena secara hukum mereka sedang melakukan upaya hukum, prosesnya sedang berjalan. Belum ada keputusan. Tetapi tiba-tiba pemerintah Provinsi DKI langsung saja menggusur seperti itu,” ungkapnya kepada mediaumat.com, Jum’at (30/09/2016).
Di samping itu, secara etika boleh disebut sebagai pengingkaran janji. Pada kampanye 2012, pasangan Jokowi-Ahok datang ke tempat itu dan berjanji tidak akan menggusur wilayah itu bahkan menjanjikan juga pembangunan rumah deret, kampung deret. Rancangannya pun sudah dibuat oleh arsitek sesuai dengan permintaan mereka.
“Tetapi mengapa tiba-tiba kejadiannya seperti ini?” tanya Ismail.
Orang selalu mengatakan bahwa Ahok itu gubernur yang tegas tetapi Ismail melihat bahwa ketegasannya hanya kepada rakyat kecil. Kalau disebut bahwa bangunan yang digusur berdiri bukan di tanah haknya, ya semestinya semua bangunan yang berdiri di tempat yang bukan haknya digusur.
“Tetapi mengapa untuk kasus yang Glodok itu Ahok malah memaki-maki Walikota Jakarta Barat? Mengapa kasus reklamasi Blok G juga bangunan berdiri tanpa izin malah dibiarkan? Sehingga bisa dibilang gubernur ini pilih-pilih,” ungkapnya.
Menurut Ismail selain dzalim Ahok juga sangat arogan. Ahok mengatakan dirinya tidak perduli dengan elektabilitas. Maksudnya, meskipun dengan tindakan itu publik tidak memilih Ahok, Ahok tidak peduli. Lalu oleh sebagian orang dianggap sebagai bukti ketegasan, Ahok tidak takut apa pun termasuk bila elektabilitasnya itu turun.
“Menurut saya ini harus dihajar sekalian, tidak usah dipilih. Dia kan sudah nantang, tunjukkan saja sekalian. Dengan begitu semua tindakan dzalim dia bisa diperkarakan setelah tidak menjabat lagi,” pungkasnya. (mediaumat.com, 2/10/2016)
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Candra Hernawan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger