Candrahernawan.com - Penganiayaan dan kekerasan terhadap muslim di Myanmar terjadi untuk kali pertama – sejak pemerintahan baru Myanmar terbentuk. Konflik yang berujung kekerasan dan pengerusakan ini kembali terjadi sejak Kamis, 23 Juni 2016 lalu.
Dilaporkan seorang pria muslim dikeroyok sekira 200 warga Buddha di Desa Tha Yel Tha Mein, Provinsi Bago, Myanmar Tengah. Tidak hanya mengeroyok, ratusan warga Buddha itu juga menjarah rumah korban, serta menghancurkan sebuah masjid di desa tersebut.
Sang korban diketahui bernama Abdul Sharif. Warga muslim tersebut mengalami luka cukup parah di bagian kepala dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit oleh aparat setempat yang mendatangi lokasi.
Sebagaimana dilansir Asian Correspondent, Senin (27/6/2016), otoritas local menyatakan bahwa insiden penyerangan tersebut dipicu mentoknya negosiasi antar warga dari dua komunitas beragama.
Para warga Buddha memprotes sebuah proyek pembangunan yang diyakini merupakan situs pembangunan madrasah atau sekolah Islam. Sementara warga muslim membantah dan mengklaim bahwa proyek itu untuk pembangunan gudang.
Situasi di desa tersebut disebutkan masih tegang, hingga mengharuskan polisi setempat menerjunkan sejumlah personelnya, sekaligus menggelar investigasi.
“Polisi tengah menginvestigasi apakah bangunan baru itu dijadikan gudang atau masjid atau bangunan lainnya. Masyarakat harus tahu bahwa tidak semua bangunan yang dibuat warga muslim merupakan masjid,” tutur Menteri Utama Provinsi Bago, U Win Thein kepada Myanmar Times. (okezone.com, 27/6/2016)
Posting Komentar