Catatan Kesederhanaan - Kebakaran hutan dan kabut asap di berbagai wilayah di Indonesia terus mengganas dan belum teratasi hingga saat ini, Rabu (21/10). Kebakaran hutan dan lahan yang semula terfokus di Sumatra dan Kalimantan bahkan kini menyebar ke wilayah timur Indonesia.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, berdasarkan data yang diterima BNPB hari ini, jumlah titik api di seluruh Indonesia meningkat drastis menjadi lebih dari 3.000 titik.
“Titik api pagi ini meningkat, tercatat 3.226 titik api di seluruh Indonesia,” kata Sutopo.
Jumlah terbanyak masih di kawasan Kalimantan Tengah dengan 910 titik api. Dengan jumlah tersebut, kabut asap di ibu kota Kalteng, Palangkaraya, memasuki fase terburuk sepanjang terjadinya bencana kabut asap di Indonesia.
Di wilayah barat Indonesia, jumlah terbanyak berada di Sumatra Selatan dengan 797 titik api. Sementara daerah yang titik apinya mencapai lebih dari 150 adalah Kalimantan Selatan (231), Jambi (175), dan Kalimantan Timur (160).
Sisanya ialah Riau (39), Kepulauan Riau (2), Bangka Belitung (39), Lampung (8), Kalimantan Barat (22), Jawa Timur (20), dan Jawa Barat (4) yang jumlah titik apinya di bawah 50. Total titik api di barat Indonesia berjumlah 2.407.
Untuk kondisi di wilayah timur Indonesia berdasarkan data satelit Terra Aqua, terdapat 819 titik api yang mayoritas terdapat di Provinsi Papua. “Papua ada sekitar 584 titik api, sedangkan Papua Barat ada 48 titik,” kata Sutopo.
Sementara untuk penyebaran api di lokasi lain, Maluku terdeteksi memiliki 88 titik api, Maluku Utara 36 titik api, Nusa Tenggara Timur 13 titik, Nusa Tenggara Barat 11 titik, Sulawesi Selatan 23 titik, Sulawesi Barat 9 titik, Sulawesi Tengah 6 titik, dan Sulawesi Utara 1 titik.
“Sebaran asap meluas. Kondisi cuaca yang kering menyebabkan kebakaran hutan dan lahan berpotensi meningkat,” ujar Sutopo.
Dengan kondisi yang memburuk ini, Sutopo mengatakan pemerintah akan menambah kekuatan satuan tugas udara dengan mengerahkan pesawat water bombing tambahan.
Menurut Sutopo, Menteri Koordinator Bidang Politik hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan telah meminta tambahan lima unit air tractor yang akan disebar di kawasan Sumtera Selatan dan Kalimantan Tengah.
“BNPB diminta menghitung berapa keseluruhan pesawat sejenis Bombardier, Be-200 dan Air Tractor untuk water bombing. Jika perlu ditambah masing-masing jenis pesawat itu lima unit,” kata Sutopo.
Water bombing dengan pesawat akan dikombinasikan dengan bahan kimia di Sumtera Selatan, Kalimantan Tengah, Papua, dan wilayah-wilayah lain yang dilanda kebakaran hutan. (cnnindonesia.com, 21/10/2015)
Posting Komentar