Catatan Kesederhanaan - Budayawan Melayu Uu Hamidi mengeritik kedua capres yang hanya menjanjikan kemajuan materi belaka tetapi tidak menyinggung masalah akidah dalam kampanye/debat dan visi misinya. “Pembangunan sekuler mengumpulkan orang untuk berbuat maksiat, tidak memperhitungkan Hukum Allah, ungkapnya kepada Media Umat, Jum’at (27/6) di Riau.
Menurutnya, kalau tidak berpedoman kepada hukum Allah maka tidak akan mendapatkan kelapangan dari Allah. “Sepintas lalu mungkin dengan gaya sekuler kita dapat kelapangan tapi kelapangan yang semu,” bebernya.
Uu menegaskan daya upaya manusia untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan hanya dengan teknologi dan akal, adalah tidak logis, tidak mungkin sejahtera kalau tidak memperhitungkan faktor kekuasaan dan keridhaan Allah. “Maka di sinilah pentingnya akidah Islam di tanamkan agar masyarakat kita menjadi masyarakat yang bermoral sebagaimana dulu masyarakat Melayu yang sangat menjunjung tinggi Alquran dan assunnah, menafikan syariat Islam akan mendatangkan bencana pada umat manusia,” katanya.
Ia juga menyatakan pembangunan yang seutuhnya haruslah bertolak dari pada panduan akidah Islam dengan mengikuti tata cara dalam syariat Islam. “Pangkalnya akidah, tata cara syariah, tujuannya keridhaan Allah,” pungkasnya.[](Mediaumat.com 30/6/2014)
Posting Komentar