Turki Habiskan Rp 57,25 Triliun untuk Penanganan Obesitas

Catatan Kesederhanaan-Obesitas di Turki naik 34 persen pada wanita dan 107 persen pada pria antara tahun 1998 dan 2010. Orang-orang Turki menghabiskan 5 miliar dolar (sekitar Rp 57,25 triliun) per tahun untuk program penurunan berat badan, pada saat negara mengalami kenaikan tajam dalam obesitas.

Tayfun Sungun, Kepala lembaga Penurunan Berat Badan terkemuka Turki, mengatakan, angka itu dikeluarkan oleh orang-orang yang menghabiskan uang untuk makanan diet dan olahraga.

Peningkatan Turki obesitas sejalan dengan angka Organisasi Kesehatan Dunia yang menunjukkan bahwa obesitas di seluruh dunia telah hampir dua kali lipat sejak tahun 1980.

Menurut laporan untuk Penyakit Diabetes, Hipertensi, Obesitas, dan Endocrinologic, obesitas di Turki naik 34 persen pada wanita dan 107 persen pada pria antara tahun 1998 dan 2010.

Mengacu pada laporan tersebut, Sungun mengatakan, sekitar 20 juta orang di negara itu mengalami obesitas.

Ia menyatakan, ada berkorelasi antara hampir 100.000 pasien untuk setiap ahli gizi, yang berarti pada tahun-tahun yang akan datang akan terdapat pertumbuhan cukup besar di sektor ini.

“Angka di negara-negara maju sekitar 15 sampai 20 pasien untuk setiap ahli gizi. Dalam hal ini ada kebutuhan besar untuk ahli diet,” ucap Sungun, dilansir Hurriyet Daily News baru-baru ini.

Saat ini terdapat peningkatan kesadaran obesitas di Turki yang dilakukan secara online antara pasien dan ahli diet. Beberapa situs bahkan telah menyiapkan layanan makanan khusus yang dikembangkan oleh ahli diet untuk dikirimkan dikirimkan ke pelanggan.