‘Psikologi’ Kita Dalam Menanggapi Serangan Terhadap Muslim
Berita Catatan Kesederhanaan-Ketika seseorang yang biasanya tidak bertanya tentang Hijrah, mulai menanyakan apakah sudah waktunya untuk Hijrah dari Inggris, maka anda tahu bahwa dia benar-benar merasa tertekan. Memang, minggu lalu, dalam beberapa bulan terakhir kita telah melihat apa yang tampaknya seperti rentetan kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya : serangan terhadap Islam dan kaum Muslim di sini. Saat umat Muslim bereaksi terhadap satu masalah, media menyerang dalam hal yang lain dari permasalahan kaum
Muslim yang digambarkan sebagai orang-orang barbar, para ‘ekstrimis’ yang mengambil alih sekolah, menindas kaum perempuan dan banyak tuduhan keji lainnya. Saat ini, ada lebih dari dua puluh sekolah negeri di Birmingham yang menghadapi inspeksi mendadak oleh pemerintah karena tuduhan bahwa para orang tua Muslim telah mencoba menanamkan sebagian nilai-nilai Islam di sekolah-sekolah dengan populasi mahasiswa Muslim yang sangat besar. Nilai-nilai apakah yang saya dengar anda tanyakan? Nilai-nilai itu termasuk hal-hal seperti anak laki-laki dan perempuan harus duduk secara terpisah di kelas, fasilitas terpisah untuk anak laki-laki dan anak perempuan ketika berganti pakaian untuk kelas olah raga, makanan halal dan beberapa nasihat Islam pada pertemuan sekolah.
Beberapa hari lalu, polisi melancarkan kampanye nasional yang menargetkan perempuan Muslim dan meminta mereka melaporkan anak atau suami yang mungkin berpikir akan pergi ke Suriah untuk membantu negara itu dengan cara apa pun. Ketika ditanya, polisi mengakui bahwa anak atau suami tersebut dapat ditangkap dan dikenakan tuduhan kriminal seumur hidup. Selamat Datang di Inggris Abad ke-21. Lalu ada kontroversi yang berlangsung mengenai pria dan wanita yang duduk secara terpisah di acara-acara masyarakat Islam di universitas dan banyak masalah serupa lainnya yang mempengaruhi anak-anak muslim, para orang tua, badan amal, masjid-masjid dan individu di seluruh negeri.
Komentar:
Apa yang jelas adalah bahwa tekanan tanpa henti yang kita alami merupakan upaya – dengan menggunakan banyak cara – untuk menekan kaum Muslim untuk meninggalkan landasan dan praktek Islam dan keyakinan yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai liberal sekuler atau yang menentang kebijakan luar negeri pemerintah Inggris di negeri-negeri Muslim.
Dalam iklim inilah sebagian orang sudah mulai meningkatkan pertanyaan tentang hijrah. Untuk mayoritas kaum Muslim, hal ini bukan pilihan yang realistis. Diskusi lain yang saya telah saya fokuskan baru-baru ini adalah pada bagaimana para aktivis Islam di dalam kebutuhan komunitas kita untuk menanggapi serangan ini dengan cara yang memberikan kepercayaan kepada komunitas Muslim yang lebih luas.
Kita seharusnya tidak berada dalam posisi untuk meminta maaf karena Islam adalah Dien yang datangnya dari Allah SWT Yang Maha Mengetahui. Ini adalah Dien yang membawa moral, solusi ekonomi dan sosial terbaik dan bahkan bimbingan bagaimana menangani kaum non-Muslim dengan cara terbaik.
Kita tidak seharusnya terus memperkuat bagaimana hal-hal buruk terjadi pada umat Islam tanpa bisa keluar dari hal luar itu. Secara psikologis, hal ini dapat membuat orang merasa tidak berdaya dan lebih melihat ke dalam karena sebagian orang hanya terus mengulangi kata-kata “mereka menyerang kita, mereka menyerang kita”. Pertanyaannya adalah bagaimana kita menanggapi dengan cara yang menunjukkan bahwa orang-orang yang menyerang kita benar-benar tidak memiliki apapun untuk ditawarkan, dan mereka mereasa putus asa karena mereka melihat masyarakat yang terus berkembang dalam jumlah meskipun memiliki banyak masalah, lebih patuh terhadap aturan-aturan dan nilai-nilai Islam sebagai sebuah komunitas, Alhamdulillah.
Kita perlu memahami bahwa kita adalah masyarakat yang memiliki solusi untuk keluarga yang berantakan, kekosongan spiritual, tumbuhnya kesenjangan ekonomi, kemerosotan moral dan banyak masalah lain yang dihadapi masyarakat Barat karena kita percaya pada wahyu membawa solusi atas masalah-masalah itu. Sebagai sebuah komunitas, misi kita di Barat adalah menjadi duta-duta Islam yang menyampaikan solusi Islam kepada masyarakat luas – yang pemikiran sebagian orangnya yang ada di pemerintahan maupun media mencoba untuk meracuni Islam dan umat Islam dengan serangan mereka yang terus-menerus.
Oleh karena itu, dengan pola pikir itu, serangan mereka dilihat sebagai kesempatan untuk menyoroti solusi-solusi Islam kepada masyarakat luas yang sebagian besar tidak tahu apa yang ditawarkan Islam kepada umat manusia. Insya Allah, ini akan membantu mengembangkan psikologi yang melahirkan kepercayaan diri dan membuat kita proaktif dalam menghadapi serangan yang tampaknya tidak kenal lelah ini. Ada banyak hambatan untuk pendekatan ini, salah satunya adalah kenyataan bahwa banyak umat Islam yang kurang memahami solusi Islam itu sendiri. Namun, dengan kehendak Allah SWT, upaya kita dan para aktivis Islam lainnya dapat membantu bergerak ke arah ini.
Ditulis untuk Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir oleh
Taji Mustafa
Posting Komentar