Catatan Kesederhanaan-Pada tanggal 13/5/2014 diumumkan tentang kedatangan Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel ke Arab Saudi serta pertemuannya dengan Putra Mahkota dan Menteri Pertahanan Saudi Salman bin Abdul Aziz.
Hagel juga akan bertemu dengan para Menteri Pertahanan negara-negara Teluk di Jeddah untuk membicarakan masalah Iran, situasi Suriah, situasi politik yang terjadi di Mesir, masalah terorisme dan perkembangan masalah keamanan di Yaman, seperti yang disebutkan sumber-sumber Teluk pada surat kabar Arab Saudi al-Syarq al-Ausath.
Sumber-sumber tersebut mengatakan, “Draft resolusi dari pernyataan akhir pertemuan itu berisi pembentukan sebuah komite pakar keamanan maritim untuk meningkatkan latihan di samping membahas masalah politik pertahanan elektronik.”
Sejak Inggris mengumumkan penarikan militernya dari kawasan Teluk pada awal tahun 70-an, Amerika terus berusaha untuk mengambil tempatnya, dan memfokuskan pengaruhnya di kawasan ini. Di kawasan ini Amerika telah mendirikan beberapa pangkalan militer penting.
Amerika berusaha untuk mendapatkan loyalitas dari para pemimpin negara-negara Teluk dan keluarga mereka yang berkuasa. Tujuannya adalah untuk menjamin kelangsungan pengaruhnya dan untuk menjaga keberadaan militernya di sana.
Amerika telah menggunakan Iran, ancamannya, gerakannya dan organisasinya untuk menakut-nakuti negara-negara Teluk. Tujuan akhirnya adalah untuk mendapatkan loyalitas mereka serta mengakhiri loyalitas mereka yang lama kepada Inggris. Sebelumnya, Inggris-lah yang telah menduduki negara-negara ini, mengangkat para penguasa bonekanya dan mengulurkan tangannya untuk mencuri kekayaannya.
Amerika tahu bahwa yang paling penting bagi para pemimpin negara-negara Teluk dan keluarga mereka adalah menjaga takhta dan kekayaannya yang telah mereka curi dari kekayaan milik umum, seperti minyak dan gas (Kantor Berita HT, 18/05/2014).
Posting Komentar